the beginning of the end

aku tahu saat itu akan tiba
dan sebaik apapun aku menyiapkannya
tetap saja ada goresan luka yang tak dapat kuhindari
dan ini hanyalah permulaan

setia

akhirnya aku mengerti
kesetiaan tidak lahir dengan sendirinya
kesetiaan di awali dengan kejujuran
kejujuran akan melahirkan kepercayaan
dari kepercayaan itulah kesetiaan akan terbentuk

semoga kelak aku memilikinya
setia pada satu jiwa
pasangan jiwaku

untuk matahari dalam hidupku

maafkan anak-anakmu bu,
begitu banyak masalah yang ditimbulkan
sehingga menyita pikiran, waktu tidur, berat badan dan keceriaanmu

aku tidak bisa menjanjikan sebuah pernikahan dalam waktu dekat
apalagi sebuah keluarga kecil bahagia yang menyayangimu
memberikan perhatian lebih seperti yang selama ini ibu dambakan

aku juga tidak bisa menjanjikan timbunan harta melimpah
apalagi sebuah istana megah tempatmu menghabiskan hari tua
dengan segala kemewahan yang memanjakanmu

namun aku selalu dapat memegang janjiku
untuk tidak membuatmu menangis
karena ....
berkata kasar kepadamu
tidak memperhatikanmu
berhubungan dengan orang yang tidak tepat
merusak kehidupanku sendiri

do'akan aku untuk selalu bisa memegang janjiku ....

mengapa kehidupan rumah tangga begitu rumit?

50 tahun perjalanan cinta bapak dan ibu tidaklah indah
tidak pula buruk
aku ikut mengecap pahit, manis, getir kehidupan rumah tangga bapak dan ibu
apapun itu, mereka berhasil melewatinya hingga saat ini
ada yang patut aku contoh
ada yang tidak akan aku tiru
(itupun jika aku menikah)

pernikahan itu sekali seumur hidup
pernikahan itu sebuah komitmen besar
pernikahan adalah ikatan suci
pernikahan adalah hal yang teramat layak untuk diperjuangkan
pernikahan seharusnya membahagiakan
pernikahan seharusnya menyejukkan

namun bukan itu yang kulihat dalam pernikahan kakak-kakakku

berulangkali mereka mengingatkanku
"kamu tidak boleh trauma melihat buruknya pernikahan kami"
"jangan sampai kamu tidak menikah karena takut melihat gagalnya pernikahan kami"
tidak jawabku waktu itu
aku belum menikah bukan karena trauma
hanya karena tidak laku saja

tidak seperti kegagalan pernikahan kakak di akhir tahun lalu
kegagalan pernikahan kakak tahun ini sangat mengecewakan
aku menangis untuk keponakan yang akan kehilangan kasih sayang yang utuh
aku cemas terhadap kesehatan bapak dan ibu jika mengetahui masalah ini
aku ragu dengan sebuah ikatan suci yang selama ini aku dambakan

mengapa kehadiran belahan jiwa tidak bisa menentramkan
mengapa begitu banyak masalah didalamnya
seberat itukah kehidupan rumah tangga,
sehingga harus kalah dan berpisah?

wake up call

bukan letih
bukan pula malas
hanya keimanan yang sedang meluncur menuju neraka
putus asa dengan daya upaya dan do'a yang tiada terwujud
1 asa untuk dipertemukan dengan pendamping hidup
yang selalu diucapkan dengan penuh pengharapan dari berpuluh tahun yang lalu
1 do'a yang tak kunjung terkabulkan membuatku lemah
penuh prasangka buruk kepada Sang Pemilik Hidup
penuh penghakiman kepada diri sendiri

begitu sengsarakah hidupku,
dengan semua nikmat yang aku miliki saat ini?
manusia tidak pernah cukup bukan?
siapalah aku
apalah arti do'aku
sedangkan jutaan orang beriman mendoakan gaza tak kunjung merdeka

sebuah panggilan menyadarkanku
ada yang harus aku pikirkan lebih dari harapanku sendiri
ada tangis menyayat kalbu yang membutuhkanku
mungkin untuk inilah kesendirianku
untuk keluargaku ;(

jawaban Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan

Dalam senyap kukirimkan do'a
andai dia
semoga dia
kuyakin dia

tapi apa yang kusukai belum tentu baik di mata Tuhan
dan apa yang aku benci belum tentu jelek di mata Tuhan
Maka, jawaban Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?

keyakinan

setelah semua usaha yang aku lakukan
setelah do'a panjang yang aku panjatkan
yang kubutuhkan saat ini adalah sebuah keyakinan

yakin bahwa aku layak mendapatkannya
yakin bahwa aku akan memilikinya
yakin bahwa aku tidak akan berhenti disini
merutuki nasib
menangisi keadaan

tidak akan berhenti berharap
hingga harapan ini membunuhku

iblis sang penggoda

jika mimpi adalah hadiah dari iblis penggoda manusia
maka kamu adalah hadiah yang paling aku benci
muncul dan muncul lagi
selalu disaat-saat aku menginginkan kebersamaan dengan orang lain

mengapa iblis?
apa yang kamu inginkan dengan menghadirkannya?
aku tidak akan pernah mencintainya
seperti juga kamu tidak bisa menaklukkanku
aku tidak pernah ingin memilikinya
seperti juga kamu tidak akan pernah menjadi imamku

tidak untuk masa lalu
tidak untuk saat ini
tidak juga untuk yang akan datang
he still and always be my brother

One Day, I'll Sing this Song... One Day!!

I got so scared, I thought no one could save me
You came along scooped me up like a baby

Every now and then, the stars align
Boy and girl meet by the great design
Could it be that you and me are the lucky ones

Everybody told me love was blind
Then I saw your face and you blew my mind
Finally, you and me are the lucky ones this time

Boy get into my car, got a bad desire
You know that we'll never leave if we don't get out, now, now
You're a careless con, and you're the crazy liar
But baby, nobody can compare to the way you get down, down, down

I tried so hard to act nice like a lady
You taught me that it was good to be crazy

Feels like, feels like, you know, it feels like
Falling in love for the first time
Feels like, you know, it feels like
Falling in love

Separuh Tahun

Separuh tahun telah kulalui
Amarah dan airmata kerap menyelimuti
Doa, harapan, permohonan yang sama sepertinya masih akan terus kupanjatkan
Mengucapkannya begitu mudah
Namun meyakinkan hati untuk tidak putus asa terasa amat susah
Seperti apakah keajaiban do'a?
Benarkan indah pada waktunya?
Apakah saat waktunya tiba aku masih bernyawa?

Aku bukanlah Ibrahim dan Ayub
yang dengan kesabarannya
merasakan indahnya terjawabnya do'a setelah berpuluh-puluh tahun memohon
Aku hanyalah manusia hina
yang dengan ketidaksabarannya
merasakan kekecewaan luar biasa atas do'a yang tak kunjung terkabulkan

Do'a yang kujaga tetap sama
Semoga di bulan... Januari, februari, maret, april, mei, juni 2013 ini...
saat ini makin singkat

Aku tidak mau kembali lagi ke masa-masa kelam
disaat keputusasaanku mengantarkanku pada ketidakmauanku untuk mendo'akan diri sendiri
Aku ingin istiqomah
Aku ingin tetap berdo'a, memohon, meratap
karena aku tidak tahu harus bagaimana berusaha mendapatkan iman dalam sholat dan keluargaku

Selamat tinggal separuh tahun yang penuh harap
Selamat datang separuh tahun yang masih penuh harap

Untukmu, ke-1000 kalinya

Kebersamaan yang sudah semakin sedikit perlahan namun pasti akan tiba pada titik akhir
dimana kamu akan kembali dan menetap di tempatmu
menjalani hari-hari indah bersama keluarga dan tumpukan pekerjaan
sementara aku tetap disini
bersama kehidupanku sendiri yang tidak aku tahu akan seperti apa


dahulu...
sekarang...
dan nanti....
selalu....
selamanya....
seperti katamu.... "Qt sehati"
namun tak sepelaminan (jawabku)


Selalu ada namamu dalam do'a ku
untuk keberhasilanmu
untuk kebahagiaanmu
dan untuk keyakinanmu....
(maaf, karena aku selalu mendo'akan kamu bisa kembali menjadi imam dalam sholatku)

Kita masih punya waktu hingga akhir tahun ini
Untuk menambah lagi rangkaian kenangan kebersamaan kita
Aku akan tentang menyimpan setiap detik kebersamaan kita
Karena kenangan itu satu-satunya yang tak berubah
Bahkan saat dirimu sudah berubah

Bagiku kamu adalah Hasan, sang pengejar layang-layang
Yang selalu menepati janjinya untuk si egois Amir Ndah
"Untukmu, ke-1000 kalinya"
Dan aku yakin kamu tidak akan pernah mengingkarinya
Sampai bertemu lagi teman....

Aku hanya memiliki kenangan

Benar adanya
Aku selalu memiliki mimpi-mimpi yang indah
Mengukir cerita indah dalam kepalaku saja

Bagimu, baginya, bagi mereka
Tidak ada satupun cerita istimewa tentang aku
Tidak tersisa satupun kenangan indah tentang kebersamaan kita

Apa yang aku kenang
Apa yang kamu kenang
Tidak ada satupun yang sama

Namun aku akan tentang menyimpan setiap detik kebersamaan kita
Rangkaian kenangan indah yang terpatri dalam memory
Karena kenangan itu satu-satunya yang tak berubah
Bahkan saat dirimu, dirinya dan mereka sudah berubah

terjebak (kembali)

kembali, ada getar yang tak biasa....
kembali, ada rindu yang mendera....
kembali, ada asa yang menyiksa....

adalah salahku menyapamu
adalah salahku terpukau pesonamu
adalah salahku mencintaimu

bukan salahmu berbagi cerita kepadaku
bukan salahmu bergumam "memang tidak salah pilih"
bukan salahmu berdendang "andakan ku dapat mengungkapkan perasaanku"

hatiku yang memilihmu
otakku yang tak berdaya mengendalikan rasaku
diriku sendiri yang membuatku terpuruk kembali pada harapan semu
aku terjebak (kembali) dan tak mau bangkit lagi

Aku ingin kamu tetap disini

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

===========================================

Aku ingin kamu tetap disini
hingga aku berani mengungkapkan rasa dan asa

Selamat jalan...

ini hanya mimpi buruk bukan?

seburuk kemampuanku membaca peta
seburuk itulah kemampuanku membaca petunjuk-MU

dulu sekali aku begitu takut
ketika berulang kali dia selalu menjadi pahlawan dalam mimpiku
dan mimpi tentangnya selalu saja muncul
setiap kali aku mengharapkan orang lain

semoga bukan dia yang Engkau pilihkan untukku
semoga ini hanya mimpi buruk semata

jika waktuku tak panjang

ketakutan terbesarku adalah...
aku harus melihat kepergian orang tua menghadap sang pencipta
sebagai bungsu
tanpa memiliki tempat menyandarkan beban hati
aku takut kehilangan mereka

pernah ku berucap
biarlah aku yang kembali terlebih dahulu
dengan cara yang baik

pernah juga kuungkapkan didepan ibu
ketika membahas kesendirianku
kuumpakan diriku sepupuku yang meninggal bersama suaminya
setelah bertahun-tahun tidak memiliki anak
aku berkata
mungkin Tuhan sengaja tidak menganugerahkan anak kepada mereka
karena waktunya di dunia ini tidak lama
begitu juga dengan aku yang tidak memiliki pasangan jiwa
mungkin Tuhan ingin memanggilku lebih cepat

aku selalu merasa usiaku tidak akan sepanjang nenekku
memiliki kesempatan melihat anak cucu buyut dan canggah
namun bekalku masih jauh dari cukup
ibadahku tidak banyak walaupun tidak masuk dalam kelompok pemalas
dosaku tidak terhitung walaupun tidak layak masuk kelompok pendosa

jika waktuku tak panjang
aku ingin Tuhan mengampuni semua kesalahanku
aku ingin Tuhan mengampuni kesombonganku
aku berharap sedikit kebaikanku menghapus semua dosaku

jika saat itu tiba
aku berharap aku telah menjadi orang baik dan bermanfaat

My Legs are Weak

Dalam hembusan angin pantai kita bernyanyi
Seiring hentakan ombak kitapun berdansa
Suara merdumu adalah pengantar mimpi indahku
Senyummu membuat hariku lebih ceria

Ketika pepohonan tak lagi membagi nafasnya
Ketika laut hanya menyuguhkan ketenangannya
Saat itu pula kurasakan kehampaan yang begitu menyesakkan
Ada sakit yang tak terucapkan

Too Old Too Dumb To Realize

Dear blackhole....
tidak inginkah kau mengunjungi hatiku?
lihatlah sebentuk hati yang telah termakan usia
keras terpapar angkuh
namun rapuh termakan sepi

kunjungilah hatiku
terlalu tua untuknya bermain dengan rasa yang sama
terlalu bodoh untuknya berharap dengan asa yang sama
telanlah
bawalah seluruh kehampaan yang ada didalamnya

(berharap) Sendiri

Aku ingin pergi dari tempat ini
bukan
Aku ingin pergi dari masalah ini
pekerjaan yang menyiksa pikiran dan tenaga
serta masalahmu yang tak kunjung ada ujungnya

tidak peduli aku harus menghabiskan malam di tempat baru... sendiri
tidak peduli berapa biaya yang harus kukeluarkan
tidak peduli tidak ada teman yang menemani

disinilah aku sekarang berada
sebuah kota yang tenang dan penuh senyum keramahan
sejenak melepaskan penat yang menghimpit dada

ah ternyata aku tidak sendiri
ada kamu hadir di kota ini
kembali lebih awal demi aku
terimakasih Bang
terimakasih...
dahulu...
sekarang...
dan nanti....
selalu....
selamanya....

Perjalanan penuh beban

Tidak biasanya aku begitu tidak bersemangat menyusuri alam baru
Aku berlibur disaat yang tidak tepat
Disini... seharusnya aku tertawa bukan hanya dibibir saja
Disini... seharusnya tidak ada dering telfon membahas masalahmu
Disini... seharusnya aku tidak menumpahkan amarahku kepada temanku

Maafkan aku teman
Mulut ini begitu mudah berkata kasar
Ah... mungkin inilah memang diriku
sosok emosional yang bertopeng kesombongan

PERANG!

Manis sekali mulutmu berpetuah
memberikan solusi terbaik bagi kehidupan kakak dan adikmu
Santun sekali sikapmu berperilaku
mempesona khalayak betapa layak dirimu menjadi panutan

Namun aku sudah muak
muntah

Dulu sekali aku pernah mengeluh
betapa aku bosan dengan ringkihnya fisikmu
Belum lama akupun mengeluh
betapa aku jijik dengan perilakumu

Malam ini semua tertumpahkan
Bibir ini bergetar meluapkan emosi yang terpendam
Pacarmu yang pergi atau aku yang pergi?

Kamu menangis
Kamu mendiamkanku
Kamu mengacuhkanku
Kamu menyepelekanku

Baiklah...
Jika ini pilihan hidupmu
Jalani yang kamu mau
Aku bosan dengan semua masalahmu!!