Monday, September 3, 2007

terimakasih atas penghinaanmu

Mungkin inilah mengapa ENGKAU tak mengijinkannya masuk dalam mimpiku
Mungkin inilah jawaban yang seharusnya aku mengerti dari petunjuk-MU

kami telah bertemu secara langsung
berbincang sedikit tentang keluarga dan temanmu
hingga kemudian kamu berlalu menuju rumah sakit
dan itulah akhir pertemuan kita
dan itulah akhir kebersamaan kita
tanpa salam perpisahan
tanpa ucapan selamat tinggal
tanpa ada kata..
"ternyata kamu benar seperti apa yang kamu ceritakan selama ini
ternyata harapanku terlalu berlebihan kepadamu
ternyata aku tidak mencintaimu
ternyata kamu bukanlah istri yang aku inginkan"

dihadapan sahabatku
tidak ada setetespun airmata yang kutumpahkan
tidak ada kalimat penyesalan yang kuucapkan
aku tetap tegar seperti biasa... I'm Okay ;)

didalam bus yang melaju kencang
airmata ini mengalir tak terbendung
setiap Lara Fabian memasuk refrain La Letre
penyesalan memuncak tanpa terucap

Dear fahmi,
aku tidak akan pernah terpuruk karena hal ini
airmata ini bukanlah kesedihan atas kehilanganmu
aku menangis karena penghinaanmu
seandainya semua sms-mu aku bukukan
seandainya semua telfon-mu aku abadikan
maka itu akan menjadi textbook seorang pengembara cinta
mungkin itu adalah jurus yang kau praktekkan selama ini
semua ini hanya lelucon untukmu
dan aku membuang waktuku 2 minggu ini untuk memikirkannya dengan serius

Dear fahmi,
jika kamu bertemu kembali dengan seorang wanita
jangan katakan kamu telah mempermainkan 21 orang wanita
ingatlah...
I'm Not Your Woman Yet

Saturday, September 1, 2007

aku bertanya kepada-MU (lagi)

menyusuri jalan tanpa peduli apapun yang akan terjadi
menempuh alur tanpa peduli apakah benar atau salah
tidak mau bertanya
tidak mau meminta pertolongan

Marah!
Aku marah kepada-MU
sejak kemarahan itu.......... pernahkah KAU dengar permohonan untuk diriku?

aku telah melupakan harapanku
aku telah membunuh mimpiku
Terlalu lelah berharap
Tak mau berharap
Tak ada harapan

namun aku kembali lagi
kembali melakukan kebodohan yang sama
menanyakan lagi arah mana yang musti aku pilih
bergantung lagi kepada-MU untuk hal yang tidak aku tahu
karena Engkau Yang Maha Tahu sedangkan aku tidak
karena Engkau Yang Maha Kuasa sedangkan aku tidak
dan kembali lagi.... Engkau hanya diam...

mungkin aku terlalu tuli untuk mendengar-MU
mungkin aku terlalu buta untuk melihat petunjuk-MU
mungkin hatiku terlalu dingin untuk merasakan kehangatan kasih-MU
mungkin qalbuku terlalu gelap untuk Kau sinari

tapi aku masih kembali disini
kembali aku bertanya kepada-MU
sudikah untuk kali ini Kau menjawabnya???