Friday, October 4, 2013

mengapa kehidupan rumah tangga begitu rumit?


50 tahun perjalanan cinta bapak dan ibu tidaklah indah
tidak pula buruk
aku ikut mengecap pahit, manis, getir kehidupan rumah tangga bapak dan ibu
apapun itu, mereka berhasil melewatinya hingga saat ini
ada yang patut aku contoh
ada yang tidak akan aku tiru
(itupun jika aku menikah)

pernikahan itu sekali seumur hidup
pernikahan itu sebuah komitmen besar
pernikahan adalah ikatan suci
pernikahan adalah hal yang teramat layak untuk diperjuangkan
pernikahan seharusnya membahagiakan
pernikahan seharusnya menyejukkan

namun bukan itu yang kulihat dalam pernikahan kakak-kakakku

berulangkali mereka mengingatkanku
"kamu tidak boleh trauma melihat buruknya pernikahan kami"
"jangan sampai kamu tidak menikah karena takut melihat gagalnya pernikahan kami"
tidak jawabku waktu itu
aku belum menikah bukan karena trauma
hanya karena tidak laku saja

tidak seperti kegagalan pernikahan kakak di akhir tahun lalu
kegagalan pernikahan kakak tahun ini sangat mengecewakan
aku menangis untuk keponakan yang akan kehilangan kasih sayang yang utuh
aku cemas terhadap kesehatan bapak dan ibu jika mengetahui masalah ini
aku ragu dengan sebuah ikatan suci yang selama ini aku dambakan

mengapa kehadiran belahan jiwa tidak bisa menentramkan
mengapa begitu banyak masalah didalamnya
seberat itukah kehidupan rumah tangga,
sehingga harus kalah dan berpisah?

No comments:

Post a Comment