Friday, June 28, 2013

Untukmu, ke-1000 kalinya

Kebersamaan yang sudah semakin sedikit perlahan namun pasti akan tiba pada titik akhir
dimana kamu akan kembali dan menetap di tempatmu
menjalani hari-hari indah bersama keluarga dan tumpukan pekerjaan
sementara aku tetap disini
bersama kehidupanku sendiri yang tidak aku tahu akan seperti apa


dahulu...
sekarang...
dan nanti....
selalu....
selamanya....
seperti katamu.... "Qt sehati"
namun tak sepelaminan (jawabku)


Selalu ada namamu dalam do'a ku
untuk keberhasilanmu
untuk kebahagiaanmu
dan untuk keyakinanmu....
(maaf, karena aku selalu mendo'akan kamu bisa kembali menjadi imam dalam sholatku)

Kita masih punya waktu hingga akhir tahun ini
Untuk menambah lagi rangkaian kenangan kebersamaan kita
Aku akan tentang menyimpan setiap detik kebersamaan kita
Karena kenangan itu satu-satunya yang tak berubah
Bahkan saat dirimu sudah berubah

Bagiku kamu adalah Hasan, sang pengejar layang-layang
Yang selalu menepati janjinya untuk si egois Amir Ndah
"Untukmu, ke-1000 kalinya"
Dan aku yakin kamu tidak akan pernah mengingkarinya
Sampai bertemu lagi teman....

Monday, June 17, 2013

Aku hanya memiliki kenangan


Benar adanya
Aku selalu memiliki mimpi-mimpi yang indah
Mengukir cerita indah dalam kepalaku saja

Bagimu, baginya, bagi mereka
Tidak ada satupun cerita istimewa tentang aku
Tidak tersisa satupun kenangan indah tentang kebersamaan kita

Apa yang aku kenang
Apa yang kamu kenang
Tidak ada satupun yang sama

Namun aku akan tentang menyimpan setiap detik kebersamaan kita
Rangkaian kenangan indah yang terpatri dalam memory
Karena kenangan itu satu-satunya yang tak berubah
Bahkan saat dirimu, dirinya dan mereka sudah berubah

Wednesday, June 12, 2013

terjebak (kembali)


kembali, ada getar yang tak biasa....
kembali, ada rindu yang mendera....
kembali, ada asa yang menyiksa....

adalah salahku menyapamu
adalah salahku terpukau pesonamu
adalah salahku mencintaimu

bukan salahmu berbagi cerita kepadaku
bukan salahmu bergumam "memang tidak salah pilih"
bukan salahmu berdendang "andakan ku dapat mengungkapkan perasaanku"

hatiku yang memilihmu
otakku yang tak berdaya mengendalikan rasaku
diriku sendiri yang membuatku terpuruk kembali pada harapan semu
aku terjebak (kembali) dan tak mau bangkit lagi