Monday, January 2, 2012

hambar yang kurasa

sudah berapa lama kita saling mengenal?
3, 4, 5 tahun?
ah... itu hanyalah hitungan angka
karena kita telah menikmati kebersamaan ini berabad-abad lamanya

kamu bukanlah seseorang yang berkata sinis kepadaku
tapi kamu bukan pula seseorang yang berkata manis untukku
kamu bukanlah seseorang yang akan memberikan tempat duduk terbaik untukku
tapi kamu bukan pula seseorang yang akan membiarkanku basah kehujanan
kamu tidak pernah menungguiku berhenti sejenak menikmati indahnya alam
tapi kamu juga tidak akan meninggalkanku sendiri

kamu adalah seseorang yang memiliki perasaan halus
membuatku nyaman membicarakan masalah hati
kamu adalah seseorang yang menghargai janji
membuatku percaya berbagi setumpuk rahasia

mengapa?
sebuah pertanyaan dariku yang belum juga kamu jawab dengan jujur
benarkah tidak ada sedikit perasaan bersalah ketika kamu menuturkan kembali rahasia yang kutitipkan padamu?
bukan merasa bersalah kepadaku
tapi pada mereka, sahabatmu juga

tidak bisakah kamu batalkan sebelum mereka tahu?
sebuah permintaan yang tidak pernah aku ucapkan kepadamu
benarkah tidak ada sedikit rasa bersalah ketika kamu menggunakan rahasia mereka untuk kesuksesanmu?
kamu bisa melakukan jauh lebih baik
tanpa rahasia mereka sekalipun

tapi sepertinya semua sudah terlambat
Ya Tuhan.... aku bahkan berharap masalah ini akan berakhir seperti sinetron
kamu membangunkanku lagi dengan sebuah berita bahagia
"aku telah membatalkannya"
tapi hingga saat ini adegan itu hanya ada di sinetron saja

"makasih ya...jadi terlibat dengan masalahku"
betapa tidak pantasnya aku mendapat ucapan dari dia yang menitipkan rahasianya
Tuhan... berilah kesempatan kepadaku untuk meminta maaf
kepada mereka yang telah ku khianati kepercayaannya
apapun yang akan terjadi pada persahabatan kami nantinya

sebisa mungkin sebagai sahabat aku bersikap sama seperti berabad-abad kebersamaan kita
tapi ternyata sebuah sms darimu menyadarkanku
betapa kini hambar yang kurasa
aku tidak bisa lagi berbagi apapun denganmu

hingga menyadarkanku sebuah realita yang akan terjadi
saat maaf ku terucap
mereka yang mempercayaiku juga akan merasakan yang sama
persabahatan yang hambar ;(

No comments:

Post a Comment