Sunday, September 5, 2004

Dengarkan Aku

3 pelabuhan telah kau lewati
dengan kapal-kapal keangkuhan yang kau bangun dan kau banggakan
selalu saja kamu hanya dan selalu terdiam dalam pengharapan
berharap angin kan membawamu ke dermaga
berharap lautan akan surut dan mendamparkanmu ke dermaga
berharap dermaga menjemput kapalmu
harapan bodoh....

kembali yang aku saksikan adalah
ombak dahsyat menghantam kapalmu
angin kencang mengoyak layarmu
dengan segala upaya kamu coba untuk tetap mempertahankannya
kamu bahkan tidak melihat ada kapal lain dengan layar yang terkembang sempurna
meluncur pasti menuju dermaga
mencari waktu yang tepat hingga ombak dan angin bersahabat dengannya
dan menyandarkan perahunya di dermaga yang ingin kau singgahi

kembali dan kembali yang aku lihat adalah
senyuman dibalik tangisan
kepasrahan dibalik ketidakberdayaan
dukungan dibalik ketidakberdayaan
kebahagiaan dibalik kesedihan
kau nikmati detik-detik bersandarnya perahu itu di dermaga
kau abaikan detik-detik karamnya kapal yang kamu banggakan

Mengapa kamu menghancurkan hidupmu sendiri?
Buang kemunafikanmu teman...
Tinggalkan keangkuhanmu..
kali ini dengarkan aku.... hatimu yang tak kuasa lagi menahan rasa sakit ini

No comments:

Post a Comment